Sabtu, 10 Maret 2012

CARA MENIKMATI
UCAPAN
DUA KALIMAH
SYAHADAH
Adapun
mengucapkan dua
kalimah syahadah itu
adalah dengan
melafazkan kata :
( Asyhadu alla illaha
illallah wa asyhadu
anna
muhammadarrasullullah
)
Ucapan kalimah ini
juga boleh
dinamakan sebagai
ucapan penyaksian
diantara kita dengan
diri kita, dengan
cara-cara sebagai
berikut :
1.
Hilangkan diri kita.
Maksud
menghilangkan diri
adalah dengan cara
kita merasai dengan
satu perasaan yang
sesungguh-
sungguhnya bahwa
diri kita ini adalah
tidak mempunyai
apa-apa, tidak
berkuasa, tidak
melihat, tidak
mendengar, tidak
berkehendak, tidak
ÖÖ tidakÖ.. hanya
Allah s.w.t. bersifat
teragung itu.
Kita fanakan
(kosongkan) diri kita
dan kita isbabkan
(tampilkan) segala-
galanya kepada Allah
s.w.t.
Bila saja kita telah
hilang segala-
galanya, dan yang
nyata Allah s.w.t.
semata-mata, segera
kita ucapkan lafaz
dua kalimah
syahadah ini, dan
selama kita
melafazkan dua
kalimah syahadah ini
maka kita hendaklah
menilik kedalam
bathin kita dan kita
bayangkan rupa
wajah kita.
Sesungguhnya hanya
kita sajalah yang
tahu bagaimana
perasaan hilang diri
itu.
Untuk lebih jelasnya
bertanya-lah kepada
orang-orang makrifat
lagi mursyid yang
pernah mengalami
hal yang seperti ini.
2.
Melafazkan kalimah
Adapun maksud
melafazkan dua
kalimah syahadah
tersebut adalah
dengan cara kita
melafazkannya
dengan mulut dan
diresapi di dalam
hati. Ucapkan
kalimah syahadah
tersebut secara tanpa
diwakafkan dimana-
mana bahagian
kalimah, Intinya
adalah bagaimana
kalimah syahadah itu
bisa dibaca dalam
satu nafas, kemudian
bacalah dengan
terang mengikuti
bacaan huruf dan
baris masing-masing
serta hendaklah
dibaca secara
panjang. sebab jika
diwakafkan pada
kalimah, maka pada
hakekatnya kita telah
mencoba untuk
memisahkan diri
rohani kita dengan
diri kita yang
jasmani.
Sesungguhnya
bahwa diri kita yang
zahir ini tidak boleh
dipisahkan dengan
diri bathin kita.
Untuk menjadi kamil
(sempurna) di antara
keduanya maka
kalimah syahadah ini
harus dilafazkan
terus habis tanpa
diwakafkan,
melainkan dalam
satu nafas saja.
3.
Hendaklah dibaca
dan didengar oleh
seluruh tubuh
Dua kalimah
syahadah ini
hendaklah
ditanamkan didalam
dada yaitu ketika kita
melafazkan kalimah
tersebut maka
serentak dengan itu
hendaklah diikuti
oleh semua panca
indera serta seluruh
anggota tubuh kita
turut melafazkan
kalimah syahadah
tersebut. Jangan
sekali-kali
melafazkan kalimah
tersebut hanya
dibibir dan di lidah
saja tanpa diikuti
oleh panca indera
dan anggota tubuh
lainya. Bila saja kita
bisa melafazkan
dengan cara tersebut
di atas sudah barang
tentu kita akan
merasai gemetar
seluruh tubuh kita
dan disertai dengan
satu rasa kelezatan
yang amat sangat.
Silahkan diulangi
selalu ucapan dengan
cara tersebut diatas,
sehingga hal tersebut
menghasilkan satu
kelezatan yang amat
sangat seperti yang
pernah dialami oleh
orang-orang
ariffinbillah dan
orang-orang makrifat
kepada Allah s.w.t.
4. Merasai
nikmat
Perasaan yang
mengalir apabila
kalimah syahadah ini
dilafazkan tidak bisa
di terangkan dengan
kata-kata tetapi
hanya dapat
dinikmati oleh
orang-orang yang
merasainya.
seperti kata orang-
orang sufi :Ö
Artinya : Barang
siapa yang tidak
merasainya dia
tidak akan
mengetahui.
Untuk keterangan
lebih lanjut silahkan
bertanya kepada
guru yang makrifat
lagi mursyid.
Namun begitu
alangkah bahagianya
apabila kita sendiri
dapat merasai dan
menikmatinya. Ini
berarti kita telah ber-
jaya menyaksikan
diri kita dengan satu
bentuk kesaksian
yang hakiki dan
makrifat. Oleh karena
itu, wahai saudaraku,
bersyahadatlah kamu
sampai ke martabat
orang-orang
ariffinbillah, karena
jika kita tidak ber-
jaya memperolehnya
maka berarti
syahadah kita adalah
syahadat tanda yang
tidak mengandung
arti dan faedah apa-
apa.